Minggu, 06 Juni 2010

KONSEP OSI 7 LAYER


Open System Interconnection (OSI) merupakan sebuah model untuk komunikasi komputer yang terdiri dari 7 layer atau lapisan (OSI 7 layer). Sebelum adanya OSI yang merupakan standar internasional ini, setiap perusahaan komputer seperti IBM dan DEC mempunyai arsitektur masing- masing sehingga produk yang dihasilkan mereka tidak bisa saling inter-operasi. Bisa dikatakan bahwa OSI digunakan agar ada standar dalam pembuatan produk yang dilakukan oleh vendor.Sehingga produk yang dikeluarkan nantinya dapat digunakan.























1.1 Physical (Layer 1)
Physical layer mendefinisikan karakteristik mekanik, elektrik, fungsional, dan prosedural untuk mengaktifkan, mempertahankan/memelihara (maintain), serta memutuskan (deactivate) koneksi untuk mentransmisikan deretan bit melalui suatu saluran fisik. Saluran fisik tersebut dapat berupa konektor dan perkabelan antara DTE dengan DCE pada suatu titik pengaksesan jaringan (network access point) atau dapat pula berupa kabel serat optik yang terdapat di dalam suatu jaringan dsb. Beberapa parameter yang digunakan pada layer 1 diantaranya ialah level sinyal dan durasi bit. Contoh standard layer 1 adalah X.21 di dalam rekomendasi CCITT X.25, standard RS-232C dan sebagainya.
Komponen dalam lapisan ini adalah:

1. Kabel (UTP atau STP): sebagai media transmisi (untuk membawa aliran bit data dari satu ke komputer lainnya)









2. Repeater: untuk menguatkan kembali sinyal yang sudah berkurang karena jarak yang terlalu jauh









3. Hub: untuk menggabungkan beberapa komputer menjadi satu buah kelompok
Jaringan.









4. NIC: untuk mengubah aliran data paralel dalam bus komputer menjadi bentuk data serial sehinggan dapat di transmisikan diatas media jaringan









5. Tranceiver


Protokol pada phisical layer ini mencakup:
IEEE 802.3, RS-232 C , X.21









1.2 Data Link(Layer 2)
Data link layer memiliki fungsi untuk mewujudkan suatu transfer data yang andal melalui saluran fisik. Layer ini memetakan unit data yang bersal dari network layer menjadi frame data yang dapat ditransmisikan. Untuk melaksanakan fungsi-fungsi di atas, data link layer menyediakan proses sinkronisasi, error control dan flow control. Selain itu, jika diperlukan, layer 2 juga melaksanakan proses multiplexing satu data link ke dalam beberapa saluran fisik.

Komponen dalam lapisan ini adalah:
1. NIC: untuk mengubah aliran data paralel dalam bus komputer menjadi bentuk data serial sehinggan dapat di transmisikan diatas media jaringan

2. Switch Layer 2: untuk melakukan switching terhadap paket dengan melihat alamat fisiknya (MAC Address)

3. Bridge: untuk memperluas jaringan dan membentuk segmen jaringan

Contoh standard untuk layer 2 adalah link access protocol-B (LAP-B) yang merupakan subset dari high-level data link control (HDLC).

1.3 Network (Layer 3)
Fungsi yang dijalankan oleh network layer menyebabkan layer-layer yang berada di atasnya tidak tergantung kepada proses ruting dan penyambungan yang berhubungan dengan pembentukan koneksi jaringan. Fungsi-fungsi network layer yang lain meliputi pengalamatan, identifikasi titik akhir (endpoint identificatio), dan pemilihan layanan jika terdapat lebih dari satu penawaran layanan. Contoh dari protokol layer 3 adalah rekomendasi X.25 dari CCITT.
Komponen dalam lapisan ini adalah Router. Router berfungsi untuk menghubungkan dua atau lebih jaringan untuk meneruskan data dari jaringan satu ke jaringan lain. Adapun gambar Router yaitu:










1.4 Transport (Layer 4)
Transport layer melaksanakan pengendalian end-to-end (station-to-station) terhadap data yang ditransmisikan serta melakukan optimasi terhadap penggunaan sumber daya jaringan. Lapisan transpor bertanggung jawab untuk menyediakan layanan-layanan yang dapat diandalkan kepada protocol-protokol yang terletak di atasnya.
Layanan yang dimaksud antara lain:
1. Mengatur alur (flow control) untuk menjamin bahwa perangkat yang mentransmisikan data tidak mengirimkan lebih banyak data daripada yang dapat ditangani oleh perangkat yang menerimanya.
2. Mengurutkan paket (packet sequencing), yang dilakukan untuk mengubah data yang hendak dikirimkan menjadi segmen-segmen data (proses ini disebut dengan proses segmentasi/segmentation), dan tentunya memiliki fitur untuk menyusunnya kembali.
3. Penanganan kesalahan dan fitur acknowledgment untuk menjamin bahwa data telah dikirimkan dengan benar dan akan dikirimkan lagi ketika memang data tidak sampai ke tujuan.
4. Multiplexing, yang dapat digunakan untuk menggabungkan data dari bebeberapa sumber untuk mengirimkannya melalui satu jalur data saja.
5. Pembentukan sirkuit virtual yang dilakukan dalam rangka membuat sesi koneksi antara dua node yang hendak berkomunikasi.
Contoh dari protokol yang bekerja pada lapisan transport adalah Transmission Control Protocol (TCP) dan User Datagram Protocol (UDP) yang tersedia dari kumpulan protokol TCP/IP.

1.5 Session (Layer 5)
Lapisan sesi atau Session layer adalah lapisan yang mengizinkan sesi koneksi antar node dalam sebuah jaringan dibuat atau dihancurkan. Lapisan sesi tidak tahu-menahu mengenai efisiensi dan keandalan dalam transfer data antara node-node tersebut, karena fungsi-fungsi tersebut disediakan oleh empat lapisan di bawahnya dari dalam model OSI (lapisan fisik, data link, network dan transport). Lapisan sesi bertanggung jawab untuk melakukan sinkronisasi antara pertukaran data antar komputer, membuat struktur sesi komunikasi, dan beberapa masalah yang berkaitan secara langsung dengan percakapan antara node-node yang saling terhubung di dalam jaringan. Lapisan ini juga bertanggung jawab untuk melakukan fungsi pengenalan nama pada tingkat nama jaringan logis dan juga menetapkan [[[port TCP|port-port komunikasi]]. Sebagai contoh, Protocol NetBIOS dapat dianggap sebagai sebuah protokol yang berjalan pada lapisan ini.
Lapisan sesi dari model OSI tidak banyak diimplementasikan di dalam beberapa protokol jaringan populer, seperti halnya TCP/IP atau IPX/SPX. Akan tetapi, tiga lapisan tertinggi di dalam model OSI (lapisan sesi, presentasi dan aplikasi) seringnya disebut sebagai sebuah kumpulan yang homogen, sebagai sebuah lapisan aplikasi saja.

1.6 Presentation (Layer 6)
Presentation layer bertugas memberikan informasi cara mengatasi perbedaan syntax kepada entitas aplikasi-aplikasi yang sedang berkomunikasi. Untuk melaksanakan fungsi ini, layer 6 melakukan proses transformasi data (kompresi dan enkripsi), pembentukan (format) data, serta pemilihan syntax. Contoh dari protokol layer 6 adalah format representasi data EBDIC dan ASCII, skema kompresi seperti MPEG dan QuickTime dan sebagainya.

1.7 Application (Layer 7)
Application layer memungkinkan suatu proses aplikasi mengakses lingkungan OSI. Layer ini dapat dianalogikan sebagai ”jalan” yang menghubungkan proses proses aplikasi yang menggunakan OSI untuk saling mempertukarkan informasi. Semua layanan yang disediakan dapat diakses secara langsung oleh proses aplikasi.
Layanan-layanan yang disediakan meliputi :
1. Identifikasi partner komunikasi yang dituju
2. Penentuan kesediaan partner yang dituju
3. Pembentukan kewenangan untuk berkomunikasi
4. Persetujuan atas tanggung jawab terhadap pemulihan kesalahan (error recovery)
5. Persetujuan atas prosedur yang digunakan untuk mempertahankan integritas data.
Contoh protocol aplication layer adalah Telnet, File Transfer Protocol (FTP), OSI Common Management Information Protocol (OCMIP), dan sebagainya.




Artikel Diatas Diambil dari beberapa sumber.